Teh merupakan salah satu minuman yang terkenal dengan rasa beserta khasiatnya. Akan tetapi, beberapa penelitian menyebutkan bahwa minum segelas teh manis setelah makan adalah kebiasaan yang tidak dianjurkan dan malah berisiko menjadikan teh sebuah minuman tidak sehat. Masyarakat Indonesia kerap kali menjadikan minuman teh sebagai teman makan sehari-hari. Saat sarapan, teh biasa disajikan dalam kondisi hangat di sebuah cangkir. Sementara saat makan siang, menu es teh bisa jadi menjadi pilihan favorit banyak orang. Sedangkan pada makan malam, tidak sedikit masyarakat yang lebih memilih minum teh ketimbang air putih atau susu hangat. Sejumlah kelompok masyarakat diketahui juga kerap menyajikan teh sebagai teman makan saat menggelar pertemuan atau rapat. Mengapa minum teh setelah makan tidak dianjurkan?
1. Meningkatkan produksi asam lambung
Teh yang diminum setelah makan akan menjadi katalis yang memicu produksi asam lambung berlebih. Pada beberapa orang, asam lambung berlebih akan memicu berbagai masalah saluran cerna seperti gastritis dan GERD.
2. Teh dapat menyerap zat besi
Menurut sejumlah ahli, rutinitas tersebut kurang baik bagi kesehatan karena berisiko mengganggu proses pencernaan hingga penyerapan nutrisi ke dalam tubuh. Minum teh saat dan tidak lama setelah makan terbukti dapat memengaruhi penyerapan zat besi. Hal itu dikarenakan kandungan tannin dan polifenol dalam teh dapat mengikat protein dan zat besi yang terkandung dalam makanan yang baru dimakan.
3. Menyebabkan konstipasi
Masih efek dari kandungan tanin pada teh. Teh bisa memicu konstipasi. Hal ini disebabkan karena teh memiliki manfaat sebagai antidiare. Ini terjadi karena mekanisme kerja tanin yang menggumpalkan protein di sekitarnya.
Waktu terbaik untuk mulai minum teh adalah sekitar setengah jam sampai dua jam setelah makan. Jenis teh yang diminum juga sebaiknya disesuaikan. Cobalah untuk minum teh hijau setelah makan. Sebab kandungan pada teh ini telah terbukti dapat membantu melancarkan pencernaan serta tak memiliki dampak yang terlalu besar terhadap penyerapan makanan. Minum teh setelah makan pun sebaiknya dilakukan secukupnya saja. Artinya kamu harus membatasi berapa banyak teh yang masuk ke dalam tubuh. Ada baiknya untuk tidak mengonsumsi teh lebih dari satu cangkir setelah makan. Selain setelah makan, ada banyak waktu lain yang bisa dimanfaatkan untuk minum teh. Seperti saat sedang bersantai di sore hari. Namun, sebaiknya hindari meminum teh sesaat sebelum tidur di malam hari. Sebab, teh memiliki kandungan kafein yang dapat memberi efek waspada dan segar pada tubuh. Akhirnya kamu mungkin akan mengalami sulit tidur dan gangguan lain di malam hari.