Refleks adalah respons otomatis tubuh terhadap rangsangan tertentu, dan sering kali kita mengalami refleks-refleks yang tampak aneh atau tidak jelas tujuannya, seperti bersin, menguap, atau bahkan cegukan. Meskipun sering kali dianggap sebagai hal yang biasa, refleks-refleks ini sebenarnya adalah hasil dari evolusi panjang yang dirancang untuk melindungi tubuh kita atau membantu fungsi tubuh berjalan dengan lebih baik. Artikel ini akan mengupas beberapa refleks tubuh yang tampak aneh dan menjelaskan mengapa kita memilikinya.

1. Bersin: Sistem Pembersih Saluran Pernapasan

Mengapa Kita Bersin?
Bersin adalah refleks yang terjadi ketika ada sesuatu yang mengiritasi saluran pernapasan bagian atas, terutama hidung. Ini bisa berupa debu, serbuk sari, asap, atau bahkan cahaya terang (dikenal sebagai refleks bersin fotik). Ketika reseptor di dalam hidung mendeteksi iritasi, mereka mengirimkan sinyal ke otak, yang kemudian memicu kontraksi otot-otot di dada dan tenggorokan untuk mengeluarkan udara dengan cepat. Hembusan udara ini bisa mencapai kecepatan hingga 160 km/jam!

Apa Tujuannya?
Bersin berfungsi sebagai mekanisme pertahanan untuk membersihkan hidung dan saluran pernapasan dari partikel asing atau iritan yang bisa menyebabkan infeksi atau iritasi. Dengan mengeluarkan partikel-partikel ini, tubuh membantu mencegah bakteri dan virus masuk lebih jauh ke dalam saluran pernapasan.

Fakta Menarik tentang Refleks Bersin Fotik
Refleks bersin fotik adalah kondisi di mana seseorang bersin ketika terkena cahaya terang secara tiba-tiba, seperti ketika keluar dari ruangan gelap ke sinar matahari yang cerah. Diperkirakan bahwa 18-35% populasi mengalami refleks ini. Meskipun penyebab pastinya masih belum jelas, beberapa teori menyebutkan bahwa ada “hubungan silang” antara saraf yang mengontrol respon mata terhadap cahaya dan saraf yang mengontrol bersin.

2. Menguap: Rahasia di Balik Mengapa Kita Menguap

Mengapa Kita Menguap?
Menguap adalah refleks yang melibatkan penghirupan udara dalam-dalam diikuti oleh pernafasan yang kuat. Biasanya, menguap dikaitkan dengan rasa lelah, bosan, atau mengantuk, tetapi fenomena ini lebih kompleks daripada yang terlihat. Salah satu teori yang paling populer adalah bahwa menguap berfungsi untuk mendinginkan otak. Ketika otak terlalu panas atau kurang mendapatkan oksigen, menguap bisa membantu menurunkan suhunya dan meningkatkan kewaspadaan.

Menguap Itu Menular, Mengapa?
Salah satu aspek menarik dari menguap adalah bahwa hal ini bisa menular. Ketika melihat orang lain menguap, kita cenderung ikut menguap juga. Penularan ini diyakini terkait dengan empati dan koneksi sosial. Penelitian menunjukkan bahwa orang yang memiliki ikatan emosional yang kuat lebih mungkin untuk menulari satu sama lain dengan menguap, dan ini mungkin berfungsi sebagai cara untuk meningkatkan kewaspadaan kelompok di masa prasejarah.

Teori Lainnya
Ada beberapa teori lain yang menjelaskan mengapa kita menguap, seperti menguap sebagai cara untuk meregangkan otot-otot wajah dan meningkatkan suplai darah ke otak. Sementara itu, teori lain berpendapat bahwa menguap mungkin terkait dengan refleks naluriah untuk menjaga tubuh tetap waspada selama masa transisi antara keadaan tidur dan bangun.

3. Cegukan: Refleks yang Tampak Tak Berguna

Mengapa Kita Cegukan?
Cegukan terjadi ketika diafragma (otot yang memisahkan rongga dada dari rongga perut) berkontraksi tiba-tiba, menyebabkan asupan udara yang cepat dan tertutupnya pita suara, menghasilkan suara “hik” yang khas. Cegukan biasanya disebabkan oleh makan terlalu cepat, minum minuman berkarbonasi, atau bahkan perubahan suhu yang mendadak.

Apa Tujuannya?
Cegukan mungkin tampak tidak berguna, tetapi beberapa teori evolusi menyebutkan bahwa cegukan adalah refleks yang tersisa dari tahap perkembangan awal, seperti saat janin berada di dalam rahim atau ketika mamalia beradaptasi untuk minum susu. Namun, tidak ada konsensus ilmiah yang pasti tentang tujuan atau manfaat cegukan, yang membuatnya menjadi salah satu refleks paling membingungkan.

4. Goosebumps: Ketika Kulit Merinding

Mengapa Kita Merinding?
Refleks ini terjadi ketika otot kecil di dasar folikel rambut berkontraksi, menyebabkan rambut pada kulit berdiri tegak. Ini biasanya dipicu oleh suhu dingin atau emosi yang kuat seperti takut atau kagum. Pada hewan berbulu, seperti kucing, ini berfungsi untuk membuat mereka tampak lebih besar dan menakutkan saat merasa terancam, serta untuk mempertahankan panas.

Apa Manfaatnya bagi Manusia?
Pada manusia, yang memiliki lebih sedikit rambut, refleks ini tidak memiliki fungsi yang signifikan seperti pada hewan lain. Namun, refleks ini mungkin merupakan peninggalan evolusioner dari nenek moyang berbulu kita. Saat ini, refleks ini lebih sering dikaitkan dengan respons emosional, seperti mendengarkan musik yang menginspirasi atau menonton adegan film yang memukau.

Please follow and like us:

Leave a Reply

Your email address will not be published. Required fields are marked *

This site uses Akismet to reduce spam. Learn how your comment data is processed.

Home
Account
Cart
Search