Minum kopi identik dengan meningkatnya asam lambung, terutama bagi penderita maag dan Gastroesophageal Reflux Disease (GERD). Kandungan kafein yang terdapat pada kopi dikenal memiliki efek negatif bagi yang sensitif terhadap kafein. Kandungan kafein pada kopi dapat merelaksasi otot perut sehingga asam lambung lebih mudah masuk ke dalam saluran esofagus. Asam lambung yang meningkat dapat menimbulkan sensasi dada terbakar dan ulu hati terasa sangat perih.
Namun, sejumlah penelitian yang dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa minum kopi bukanlah satu-satunya penyebab peningkatan asam lambung, tetapi juga dari faktor pola hidup. Selain itu, beberapa penelitian-penelitian yang telah dilakukan juga masih belum cukup kuat untuk menyimpulkan bahwa kopi memiliki kaitan kuat dan sebagai penyebab utama dari meningkatnya asam lambung. Jika mengalami gejala asam lambung naik setelah minum kopi, ada beberapa langkah yang dapat coba.
1. Minum kopi setelah makan
Meminum kopi setelah makan bisa membantu mengurangi efek negatif pada asam lambung.
2. Pilih kopi yang kadar asamnya rendah
Kadar keasaman ini menjadi salah satu pemicu meningkatnya asam lambung. Ketika asam lambung meningkat maka akan timbul sensasi yang membuat tidak nyaman hingga gangguan pada pencernaan. Biasanya, kadar keasaman pada kopi dapat berpengaruh tinggi pada mereka yang sensitif terhadap makanan atau minuman.
3. Konsultasikan dengan dokter
Jika mengalami masalah kronis dengan asam lambung atau refluks asam, penting untuk berkonsultasi dengan dokter untuk mendapatkan diagnosis dan pengobatan yang tepat. Penting untuk diingat bahwa setiap orang memiliki toleransi yang berbeda terhadap kopi dan efeknya terhadap asam lambung.
4. Perhatikan kandungan kafeinnya
Kopi akan selalu nikmat jika dikonsumsi pada batas yang dianjurkan. Walaupun dikonsumsi oleh orang dewasa yang sehat dengan tanpa keluhan medis apapun, menikmati kopi secara berlebihan tetap tidak disarankan. Food and Drug Administration (FDA) menyebutkan bahwa batas aman asupan kafein untuk orang dewasa sebanyak 400 miligram (mg) per hari atau setara dengan empat cangkir kopi. Namun, perlu diingat bahwa kandungan kafein pada kopi juga ditentukan dengan tingkat pemanggangan biji kopi.
